Apekabar.com

Kasrem 045/Gaya Hadiri Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-31 Tahun 2024

Ditulis oleh: apekabar.com | 25/07/2024

APEKABAR.Com/Pangkalpinang – Kasrem 045/Gaya Kolonel Inf Ichwansyah,S.H.,M.H mewakili Danrem 045/Gaya Brigjen TNI Safta Feryansyah, S.E.,S.I.P.,M.Han menghadiri puncak acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-31 Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2024 dengan tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas” bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu ( 24/07/2024)

Sambutan PJ.Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr.H.Safrizal ZA.,M.Si. dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Yunan Helmi menyampaikan dalam kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara peringatan hari keluarga nasional ke-31 tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Peringatan hari keluarga selalu dilaksanakan sejak tahun 1993 dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sehingga para keluarga mampu melaksanakan fungsi keluarga secara optimal. Hal tersebut dikuatkan pula dengan Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga.

Peringatan hari keluarga juga memiliki makna dalam memperkokoh ketahanan keluarga sehingga keluarga mampu mengambil langkah preventif untuk menghadapi masalah masalah yang ada di sekitar dan terhindar dari pengaruh luar yang destruktif.

Saat ini, Bangka Belitung masih harus menghadapi tantangan dan isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga diantaranya terkait stunting, perkawinan anak, serta perceraian yang tinggi. Berdasarkan data ski, angka prevalensi stunting di bangka belitung pada tahun 2023 adalah 20,6%. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 18,5%.

Situasi ini juga dipengaruhi oleh peningkatan angka perkawinan anak yang terjadi di bangka belitung. Angka perkawinan anak di bangka belitung tahun 2023 sebesar 8,93% sedangkan tahun 2022 sebesar 7,91%. Masalah perkawinan anak tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan tetapi juga dampak sosial ekonomi seperti perceraian. (Korem/Dwipa)

Berita Terbaru